MATARAM – Terpilih sebagai satu dari 100 kabupaten/kota se-Indonesia yang akan dijadikan daerah percontohan Smart City, Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Mataram menggelar Bimbingan Teknis Tahap I Gerakan Menuju 100 Smart City bagi 200 orang perwakilan OPD, kecamatan, dan kelurahan di lingkup Kota Mataram sebagai tim daerah, di Aula Lantai 3 Kantor Wali Kota Mataram pada Rabu (11/07/18). Kegiatan yang digelar selama dua hari tersebut dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Mataram Lalu Martawang, serta dihadiri oleh tim pembimbing yang ditunjuk dari pusat untuk Kota Mataram, yang diketuai oleh Staf Ahli Kepresidenan RI Robertus Theodore. Selain itu hadir pula perwakilan dari Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Dwi Elfrida Martina.
Disampaikan oleh Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Dwi Elfrida Martina dalam sambutannya, setelah melalui serangkaian proses seleksi dan assesment, Kota Mataram menjadi salah satu daerah yang akan mendapat pendampingan dari pusat yang diawali dengan penyusunan masterplan Smart City. Untuk menjamin kesuksesan program yang merupakan kerjasama antara Kementerian Kominfo, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas, dan Kantor Staf Kepresidenan tersebut, Elfrida meminta semua pihak yang merupakan tim pelaksana dapat bekerjasama dengan sebaik-baiknya. Karena nantinya, Kota Mataram juga harus berkompetisi dengan 99 daerah lain yang mendapat program serupa, karena nantinya akan ada pemeringkatan. “Sebelumnya ada Lombok Timur, kali ini Mataram dan Sumbawa. Semoga nanti juga bisa mewujudkan Nusa Tenggara Barat sebagai Smart Province”, harapnya.
Sementara itu mewakili Wali Kota Mataram, Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang menyampaikan dalam sambutannya bahwa Kota Mataram telah melakukan launching Smart City sejak tanggal 31 Agustus 2017 lalu. Selama hampir satu tahun sejak diluncurkan, beberapa hal telah dilakukan untuk dapat mewujudkan Mataram sebagai Smart City, yang meski diakui pula bahwa untuk mencapai Smart City yang seutuhnya bukan hal yang mudah. Karena itu dirinya menyambut baik diadakannya Bimbingan Teknis yang akan dilakukan sebanyak empat kali ke depan untuk menyamakan persepsi, yang nantinya akan dituangkan dalam empat buah buku sebagai acuan dalam penyusunan anggaran kegiatan Mataram menuju Smart City. “Melalui Bimtek ini Insya Allah Kota Mataram bisa menjadi kota cerdas yang sesungguhnya, yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya”, tutupnya.
Ditemui ditempat yang sama, Staf Ahli Kepresidenan RI Robertus Theodore sebagai pembimbing mengatakan bahwa pihaknya akan secara intesif melakukan pendampingan selama lima sampai enam bulan kedepan untuk memastikan tim pelaksana di Kota Mataram siap mengimplementasikan program-program kerja yang telah disusun dalam Masterplan Smart City. Kota Mataram dinilai memiliki banyak potensi untuk menjadi kota cerdas, terutama dalam hal komitmen yang dimiliki pemerintah daerahnya. Selama masa pendampingan, pihaknya beserta tim pelaksana dari Kota Mataram akan meletakkan pondasi pembangunan Smart City, yang nantinya diharapkan dapat menjadi rujukan bagi kabupaten/kota lain di NTB dalam mewujudkan kota cerdas. “Tujuan besarnya pelayanan masyarakat bisa lebih cepat, lebih baik. Program-program pemerintah juga bisa di eksekusi dengan akuntabel, transparan, dan berdampak bagi masyarakat luas”. (ufi/din-humas)